jump to navigation

serangga tomcat, serangan tomcat Maret 22, 2012

Posted by muhlis3 in Kesehatan.
Tags: , ,
trackback

Serangga tomcat memang memiliki cairan beracun di dalam tubuhnya. Bagi manusia, cairan ini tidak mematikan. Sepanjang cairan tidak mengenai tubuh manusia, maka tidak akan ada dampaknya. Karena itu, jangan pernah menepuk tomcat.

“Kalau menempel di tubuh kta, jangan ditepuk. Karena kalau ditepuk nanti perutnya pecah dan keluar cairan toksin. Kalau menempel di kulit, cukup disentil saja,” kata Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian, Haryono, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (22/3/2012).

Serangga ini adalah predator pemangsa wereng, sehingga sebenarnya menjadi sahabat para petani. Tomcat juga bukan serangga yang baru-baru ini muncul. Kalaupun binatang ini ‘bermain’ ke rumah penduduk, hal itu dikarenakan habitatnya yang terganggu.

“Ini bukan serangga baru, sudah ada di sekitar manusia. Kalau serangga ini ada di rumah, maka usir saja secara halus. Yang penting jangan sampai dia mengeluarkan cairan beracun,” sambung Haryono.

Kalau ada tomcat yang ‘bertamu’ ke rumah Anda, sebaiknya diusir secara halus. Namun bila jumlahnya sangat banyak, Haryono, menyarankan agar menyemprot dengan pestisida organik berbahan nabati. Dengan demikian pestisida tidak akan merusak lingkungan.

“Kami melibatkan 50 ahli serangga untuk meneliti tomcat ini. Di Jawa Timur memang jumlahnya banyak. Ini juga karena Maret itu adalah musim pancaroba ke musim kemarau. Di siang hari, tomcat mencari makan dengan berjalan sangat cepat. Nah, di malam hari, sebagaimana serangga lain dia sangat menyukai cahaya lampu,” papar Haryono.

Cairan beracun yang dikeluarkan Tomcat tidaklah mematikan. Jika ada orang yang terkena cairan ini dan kemudian kulitnya membengkak, dia menengarai karena orang tersebut menggaruk bagian tubuhnya tersebut.

“Saat menggaruk mungkin terinfeksi, lalu kena virus lainnya jadinya bengkak,” imbuh dia.

Tomcat mempunyai nama latin Paederus fuscipes. Bentuknya berupa kumbang kecil yang termasuk Ordo Coleoptera. Serangga ini senang hidup di daun-daun yang lapuk. Kumbang kecil ini tidak menggigit atau menyengat, namun apabila diganggu akan mengeluarkan racun yang disebut pederin yang menimbulkan iritasi serius pada kulit.

racun dari serangga tomcat ini berasal dari hasil simbiosis dengan bakteri endosimibion dari genus Pseudomonas yang ada di dalam haemolymph hewan ini.

Hemolymph adalah cairan transparan, yang mengangkut nutrisi, hormon, oksigen, dan sel-sel. ”Serangga yang bersifat infektif membawa bakteri ini adalah tomcat berjenis kelamin betina,”

Ledakan populasi binatang ini biasanya terjadi di akhir musim hujan dan akan menurun ketika musim kemarau.

Nah, jika Anda terkena cairan tomcat, segeralah cuci daerah terkontaminasi dengan air sabun untuk menghilangkan racun pederin yang dikeluarkan oleh serangga. Bila sakit terus berlanjut segeralah pergi ke dokter. Racun pederin tidak menular atau menyebar ke bagian lain.

Apabila cairan paederin telanjur mengenai kulit, segera basuh dengan air dan sabun antiseptik, lalu oleskan salep anti inflamasi. Misalnya salep hydrocortisone 1 persen, salep betametasone, atau salep anti inflamasi lain misalnya Na diklofenac salep/gel. dapat juga digunakan minyak tawon
Jangan dikasih odol, minyak kayu putih, balsem, agar tak terjadi iritasi yang lebih parah. Kulit akan mengering paling lama dua minggu usai terpapar toksin.

serangga tomcat

serangga tomcat

Serangga tomcat yang menyerang sejumlah daerah di Jawa Timur diperkirakan akan merajalela hingga memasuki musim kemarau. Nah, Menko Kesra Agung Laksono memberikan tips untuk mencegah masuknya tomcat ke dalam rumah.

“Tutup rapat pintu dan jendela rumah,” ujar Agung di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (21/3/2012),

Karena serangga ini menyukai tempat yang lembab, maka harus diupayakan tidak ada tempat lembab di dalam rumah. Karena tertarik mendatangi tempat yang bercahaya, maka ada baiknya Anda redupkan lampu di rumah.

“Matikan lampu,” imbuh Agung.

Masyarakat juga dapat mengoleskan repellent atau anti nyamuk ke kulit tubuh agar kumbang ini tidak mendekat. Nah, jika si tomcat nekat hinggap di tubuh maka sebaiknya jangan dipukul melainkan diseka pelan-pelan.

“Jangan dipencet karena cairan tomcat adalah cairan beracun yang bisa mengakibatkan gatal-gatal. Dampaknya mirip seperti herpes,” terang Agung.

Komentar»

No comments yet — be the first.

Tinggalkan komentar